Ulama Jakarta Utara Bergelora Dukung KH. Ma'ruf Amin

By Admin


nusakini.com-Jakarta -Dukungan terus mengalir deras untuk pasangan Capres Cawapres nomor 01 Ir. Joko Widodo dan Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin. Setelah sebelumnya para alim ulama Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat, kini giliran para alim ulama dan asatidz serta tokoh masyarakat dari Jakarta Utara yang tergabung dalam Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dengan bergelora menyatakan dukungan dan Ikrar akan mendukung secara total dan memenangkan capres cawapres nomor 01.

Ikrar dukungan dari alim ulama Jakarta Utara menjadi menarik dicermati karena ini merupakan wilayah tempat tinggal Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin sebelum untuk sementara selama Persiapan Pilpres 2019 pindah ke Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kami datang ke sini dengan semangat kuat untuk menyatakan dukungan kepada Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin. Kami akan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memilih pasangan terbaik duet umaro dan ulama," kata KH. Ali Mahfudz, pimpinan rombongan Alim Ulama Se Jakarta Utara. "Mulai hari ini Jakarta Utara akan menggelorakan semangat memenangkan pasangan 01. Kami punya tanggung jawab besar karena Jakarta Utara adalah tempat tinggal Abah Kiai. Ini komitmen murid kepada gurunya," Ali Mahfudz menambahkan.

Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin memang mendapatkan kejutaan luar biasa di Senin shubuh, 12 November 2018. Seperti biasa waktu Shubuh rutin digunakan Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin menggelar acara taklim yang rutin dilakukannya sebelum jadi cawapres. Di tengah kegiatannya yang sangat padat rutinitas ini masih tetap bisa dijalankan bersama majelis yang diberikan nama "Rumah Jama'ah".

"Shubuh memang menjadi waktu yang kami gunakan untuk menimba ilmu dan menambah pengetahuan dari Syaikhuna Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin. Siapa saja boleh ikut karena ini Rumah Jamaah. Rumah kita yang ingin menambah wawasan baik soal keagamaan, sosial kemasyarakatan, ekonomi maupun kebangsaan. Usai shubuh Abah Kiai sudah disibukkan dengan kegiatannya sebagai Cawapres. Abah adalah ulama panutan. Wajar bila banyak yang datang di setiap kegiatan yang dilakukan. Sebagai pengelola Rumah Jamaah kami hanya berusaha terus untuk menjaga agar Abah tetap dekat dengan jama'ahnya meski sudah jadi cawapres," kata KH. Irfan Zidny, Ketua Rumah Jamaah.

"Yang membuat kami apresiasi selalu banyak yang hadir di kegiatan kajian shubuh. Khas Islam Nusantara. Diisi dengan sholat berjamaah, dzikir, tahlil, wirid, dan kajian. Banyak juga yang bertanya soal isu politik yang memanas dan Abah dengan lugas menjawabnya satu persatu. Bagian dari tabayun yang membuat masyarakat akhirnya pulang dengan pemahaman yang utuh. Bukan Hoax, bukan fitnah," Irfan menambahkan.

Tausiah Prof Dr. KH. Ma'ruf Amim dikajian shubuh kali ini mengangkat tema pentingnya menjaga keutuhan bangsa dari ancaman anasir yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan. NKRI adalah harga mati sebagai kalimatun sawa yang sudah disepakati para pendiri bangsa.

"Berapa banyak negara muslim yang hancur karena perang yang diakibatkan oleh pemahaman keagamaan yang sempit. Suriah, Libia, Palestina, Pakistan semua hancur berantakan karena kedangkalan dalam memahami nilai keislamanan. Saat ini gangguan itu tanpa disadari sedang mengusik Indonesia. Karena itu kita perlu mewaspadainya. Jaga silaturrahim: ukhuwwah islamiyah, ukhuwah, wathoniyah, ukhuwah basyariyyah," kata KH. Ma'ruf Amin.

"Kita harus bangga dan bersyukur menjadi warga negara Indonesia yang dipersatukan dalam perbedaan etnis, suku, dan agama. Tapi, tetap menjaga toleransi dan kebersamaan. Banyak bangsa lain yang iri. Nah, masak kalo bangsa lain ingin seperti Indonesia, kita yang Indonesia malah mau dipecah belah. Agama adalah alat mempersatukan, bukan melebarkan perbedaan dan perpecahan. Kalau ada informasi yang tidak jelas, jangan langsung direspon. Tabayyun dulu. Jangan mau diadu domba," KH. Ma'ruf menegaskan.

Usai mendengarkan Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin, para peserta ta'lim Rumah Jamaah dikejutkan oleh para alim ulama se Jakarta Utara yang bersepakat dan berikrar dengan menyebutnya dengan istilah DEKLARASI SITUBONDO 12, tempat Prof. KH. Ma’ruf Amin.

Ada lima poin yang dibacakan secara bersama dipimpin KH. Ali Mahfudz. Hadir juga KH. Hafidzin MT, KH. Mahfudzin Qosim, KH. Nurdin Rangga, KH. Bakhroni, KH. Abdussalam Wahab, KH. Amirun, KH. Nasihin Zain, KH. Abdul Mughni, KH. Agus Amrullah, KH. Yahya S.Pdi, KH. Nurhidayat Sandi, KH. Ahmad Munit, KH. Hambali Adnan “Menyatakan dukungan total kepada pasangan Capres dan Cawapres nomor 01 Joko Widodo – Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memilih PASANGAN TERBAIK, SINERGI UMARO DAN ULAMA pada hari pencoblosan. BELA ULAMA, DUKUNG ULAMA, PILIH ULAMA! BERSAMA 01 INDONESIA MAJU!,” begitu poin kelima yang dibacakan diikuti oleh 60 peserta yang hadir.

Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin berterima kasih atas dukungan tulus yang diberikan. Ia berpesan kepada siapapun yang memberikan dukungan kepada capres cawapres 01 harus berkomitmen menjaga akhlaqul karimah, menjauhkan fitnah, namimah, dan ghibah. “Pesan saya mari kita berkampanye dengan cara yang ihsan. Mari beramar ma’ruf dengan cara yang ma’ruf, dan bernahi munkar dengan cara yang ma’ruf. Jangan mau diadu domba dengan kalimat kalimat yang dipotong di medsos atau meme yang menyesatkan. Istilah saya Lana Capresuna walakum Capresukum. Ini juga jangan dipelintir. Ini dalam ilmu balaghoh namanya badi' sariqoh. Mereka yang belajar ilmu alat (bahasa arab) pasti mengerti. Intinya, lebih baik kita bertarung gagasan, ide untuk masa depan Indonesia maju. Dibandingkan sibuk menjelekkan dan melemahkan. Dalam bahasa usuhul fiqh tasharroful imaam alal ro'iyyah manutun bil mashlahah. Kebijakan pemimpin kepada rakyatnya harus dilandaskan pada kemashlahatan," ujar K.H. Ma'ruf Amin.(p/ab)